Hindari Cesar, Melahirkan Sebaiknya Dilakukan Alamiah


SEKARANG seorang ibu bisa menentukan kelahiran bayinya. Misalnya memilih 17 Agustus, dengan catatan usia kehamilannya memenuhi syarat untuk melahirkan. Meski demikian para ahli tetap menganjurkan melahirkan itu sebaiknya secara alamiah.

Ibu-ibu muda sekarang banyak yang menyangka, dengan melahirkan melalui operasi cesar, kecantikan mereka akan terawat, lukanya akan cepat sembuh sehingga ia bisa cepat bergaul lagi dengan suaminya, dan tidak ada darah nifas yang keluar selama 40 hari. Padahal, dengan melalui operasi cesar, risiko yang dihadapinya lebih tinggi ketimbang melahirkan secara alamiah.

Demikian dikemukakan Dr Peunoh Dally, Guru Besar Hukum Islam di Fakultas Syariah IAIN (sekarang Universitas Islam Negeri) Jakarta. Walaupun tidak ada darah nifas, dan lukanya sembuh dalam waktu dua minggu, sebenarnya luka di bagian dalam itu belum sembuh benar. Nah, ini memerlukan waktu penyembuhan dua-tiga bulan. Luka luarnya mungkin cepat sembuh, dan ini bisa membuat suami ingin cepat menggauli, akibatnya, karena luka bagian dalam belum sembuh, si ibu bisa terkena infeksi.

Dalam waktu dua bulan pun guratan-guratan bekas jahitan operasi tidak bisa cepat hilang. Bekas-bekasnya masih akan tetap ada. Dilain pihak, waktu dua bulan menunggu kesembuhan juga bisa mendorong suaminya untuk mencari wanita lain guna menyalurkan kebutuhan biologis sang suami. Ini, tambah dosen hukum Islam di Pasca-sarjana UI itu, akhirnya menjerumuskan suami pada perbuatan yang dilarang agama.

Perlu diingat pula, dia yang melahirkan secara operasi, rahimnya diangkat. Dengan demikian, mereka akan sulit mendapatkan keturunan yang selanjutnya. Ini berarti, dia melawan kodrat Allah swt, karena mengubah bentuk ciptaannya.

Dalam agama, orang yang mencari-cari kesulitan bagi dirinya sendiri termasuk orang yang menganiaya diri dan ini dilarang oleh agama, hukumnya dosa walaupun tidak termasuk dosa besar. Operasi cesar yang dilakukan bukan karena untuk mencari keselamatan kesehatan, tapi semata-mata karena kecantikan, bila yang bersangkutan meninggal dalam proses operasi itu, maka hukumnya ia termasuk orang yang bunuh diri.

Operasi cesar dalam agama boleh-boleh saja sejauh itu karena pertimbangan medis. Barangkali jika melahirkan secara alamiah bisa membahayakan keselamatan ibu dan anaknya. Mungkin sang ibu tenaganya tidak kuat untuk menekan supaya anak keluar, atau karena sang bayi ukurannya terlalu besar. Jadi, operasi itu dilakukan sebagai jalan keluar dari bahaya.

Tapi kalau tidak ada alasan darurat, sebaiknya melahirkan itu melalui cara alamiah, karena di balik segala kesusahan mengandung, melahirkan dan menyusui itu, Allah swt akan memberi hikmah kepada sang ibu. Mungkin sang ibu akan menjadi lebih sungguh-sungguh dalam mendidik anaknya, karena merasakan susahnya melahirkan.

Di balik itu, Allah swt juga menjanjikan pahala yang besar bagi para ibu yang berjuang dalam melahirkan. Jika ia meninggal dalam proses melahirkan itu, maka nilai sama dengan jihad. Setara dengan ibu-ibu yang meninggal saat menunaikan ibadah haji.

Menggantungkan teknologi

Lain lagi dengan pendapat Dra Joy Ramedhan dari salah satu biro konsultasi. Ibu-ibu sekarang, katanya, banyak yang cenderung memilih melahirkan dengan operasi cesar ketimbang secara alamiah.

Alasannya karena ibu-ibu sekarang lebih punya perhatian kepada penampilan diri mereka. Sementara ibu-ibu dulu, perhatiannya lebih banyak dicurahkan untuk mengurusi suami dan anak, sedangkan kondisi daya tarik tubuh mereka sendiri tidak dijaga. Untuk kepentingan menjaga keindahan tubuh, operasi cesar memang memiliki beberapa keuntungan.

Operasi cesar bisa menjaga kemudaan ibu-ibu yang telah melahirkan dan keindahan tubuh mereka. Luka melahirkan melalui operasi cesar bisa lebih cepat sembuh ketimbang melahirkan secara alamiah. Dan mereka tidak terlalu mengalami kesakitan saat melahirkan.

Selain itu, di jaman modern ini, peralatan kedokteran telah serba canggih, banyak ibu-ibu yang bekerja di kantor ingin suatu kepraktisan. Dengan memanfaatkan alat-alat canggih itu, sang ibu tidak perlu menantikan saat kelahiran secara bertele-tele dengan waktu yang belum menentu.

Sang ibu dengan operasi cesar bisa menentukan waktu yang diinginkan, sehingga ia mempunyai persiapan mental dan fisik sebelumnya. Dengan waktu yang telah tentu itu, memungkinkan sang ibu didampingi oleh suaminya dan dokter ahli saat melahirkan. Sementara jika dia melahirkan secara alamiah, belum tentu saat dia melahirkan, suaminya berada di rumah atau dokter ahlinya pas tugas di rumah sakit itu.

Selain itu kondisi fisik ibu-ibu sekarang berbeda dengan kondisi ibu-ibu dulu. Kegiatan fisik ibu-ibu sekarang sangat minim. Mereka sehari-harian hanya duduk di belakang meja. Sehingga hal ini dapat membuat kesulitan saat melahirkan. Kemampuan kontraksi ibu-ibu sekarang sering kurang kuat dalam melahirkan anak. Sehingga proses kelahiran sering kurang lancar.

Mereka juga sering stres ketika menghadapi proses kelahiran. Sementara itu, ibu-ibu jaman sekarang juga banyak yang melahirkan pada usia yang cukup tua, yaitu antara 25-35. Ibu-ibu dulu melahirkan diusia 18-24. Jadi melalui operasi cesar bisa mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan dari keadaan tersebut.

Kepentingan karir juga merupakan pendorong ibu-ibu itu memilih opersi cesar. Oleh kantornya mereka dituntut tidak terlalu lama cuti, bisa menjaga kesegaran tubuhnya dan tidak merasa rendah diri jika berkomunikasi dengan orang lain.

Operasi cesar bukan merupakan krisis identitas, sebaliknya justru memperluas identitas. Karena jika identitas para ibu itu hanya sebagai ibu rumah tangga atau istri saja, pada umur-umur tertentu dia akan mengalami kejenuhan. Apalagi pada saat anak-anaknya telah mandiri. Sehingga banyak ibu-ibu yang ketika mencapai usia lanjut, mereka mencari aktivitas di luar rumah untuk mengembangkan potensinya.

Dulu ibu-ibu bekerja di luar adalah hal yang tidak biasa, tapi sekarang, banyak anak-anak yang lebih menyukai jika ibunya bekerja di luar rumah, karena mereka menganggap, jika ibunya ada di rumah, terlalu rewel dalam mengatur mereka.

Oleh karena itulah, operasi cesar malah dapat mempertahankan identitas mereka sebagai perempuan. Karena sebagai wanita karir mereka memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri.

Mereka memilih operasi cesar, saya rasa bukan karena kurang percaya diri. Tapi karena kondisi fisik dan tuntutan lingkungan yang mereka hadapi sekarang. Tapi, jika disuruh pilih, melahirkan secara alamiah lebih baik ketimbang operasi cesar.

Sementara itu, spesialis obstetri dan ginekologi Boyke Dian Nugraha berpendapat keputusan untuk melakukan operasi cesar tidak bisa sembarangan. Maksudnya, harus dilakukan serangkaian pemeriksaan terhadap ibu hamil sekaligus mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui situasi yang sebelumnya dialami pasien sebelum tiba di sarana pelayanan kesehatan. “Jadi, diputuskan dari perjalanan kehamilan selama ini sampai ketika akan melahirkan,” lanjutnya seraya mengemukakan berbagai keadaan ibu maupun bayi dalam kandungan bisa menjadi alasan ditempuhnya pembedahan pada persalinan tersebut. Ia menuturkan di antara beberapa kondisi itu misalnya panggul ibu yang sempit, ari-ari tidak keluar sehingga di bawah timbul perdarahan, atau akibat penyakit ibu seperti mengalami kejang dan tekanan darah tinggi (eklampsia).

Pada bayi, Boyke mengungkapkan letak atau posisi kepalanya kemungkinan tidak mengarah ke jalan lahir, atau terjadi situasi gawat antara lain jantungnya lemah karena denyutnya lambat. Tapi, konsultan seksologi ini menjelaskan keadaan itu tidak bisa diketahui oleh dokter umum, termasuk untuk mengeluarkan keputusan perlu tidaknya operasi cesar dilaksanakan. “Dengan demikian, harus dikonsultasikan dulu kepada ahli kandungan,” katanya.

Nah, bagaimana ibu-ibu, silakan berpikir matang sebelum memutuskan. Atau gampangnya jangan salah pilih sebelum membeli. (Anspek/MI/O-1)

Copyright © 2003 Media Indonesia: Minggu, 23 November 2003 16:51 WIB

Hangtuah Digital Library

Kamis, 26 Desember 2002

16 thoughts on “Hindari Cesar, Melahirkan Sebaiknya Dilakukan Alamiah

  1. Pak Ahmad,

    Coba bapak tanya ke toko obat china ato ke sinshe, minta obat namanya raja obat untuk perempuan yang melahirkan secara cesar, obatnya lumayan mahal mungkin 1 pil 600ribu, tapi ampuh…luka cepat kering… semoga istri bapak cepat sembuh ya..saya juga lagi menanti kelahiran baby nih..

  2. Dari sedikit pengalaman saya, supaya bayinya lahir normal tanpa cesar, kurangi makan ice cream, soalnya hal ini terhadi pada istri saya, karena keseringan makan ice cream dengan anak pertamanya, bobot bayinya 4,8 Kg. Lebar pinggul istri saya yang sempit menjadikan alasan dokter menyarankan untuk di cesar.. Alhamdulillah anak saya lahir dengan selamat dan sehat, begitu pula ibunya.. sekarang sedang proses penyembuhan luka luar dan dalm ibunya. ada syaran supaya cepat sembuh?

  3. Bagaimana kalo malah Dokter nya yang menganjurkan untuk Cesar sementara mungkin ada peluang untuk normal. Sering terjadi di beberapa klinik yang cenderung ‘menggiring’ sang Ibu/Suami untuk menyetujui operasi, dengan cara menakut-nakuti mereka bahwa melahirkan normal itu sakit, ato kadang2 membiarkan sang ibu kesakitan sampai akhirnya sang suami merasa kasihan dan menanda tangani surat pernyataan operasi. Memang zaman sekarang kebutuhan uang ‘(tamak)’ lebih dominan ketimbang manusiawi. Sementara di lain pihak mereka yang menginginkan anak akan rela mengorbankan apa saja agar anaknya lahir selamat beserta ibunya. Kondisi seperti inilah yang sering dipergunakan oleh para oknum untuk menarik keuntungan dengan ‘mengajak’ untuk melakukan operasi cesar. Wallahu a’lam bissawab…

  4. melahirkan normal itu sama saja dengan menerima kodrat dari Allah sebagai seorang wanita. saya juga ga ngerti kenapa begitu banyak wanita sangat takut mengalami sakit saat melahirkan. padahal pahala yang dijanjikan bukankah sangat menakjubkan? sakit sebentar, trus lega deh.. alhamdulillah anak saya yang pertama juga lahir normal, semoga yang seterusnya juga bisa dijaga demikian.

  5. aku lagi hamil 28 minggu trus perut aku posisi di bawah gitu…tapi kata dokter kondisi bayi sehat-sehat aja,apakarna aku kerja yang selalu mobile kesana-kemari,jadi posisi perut turun..dan aku belum mengikuti senam hamil karna kerja,rencana nanti kalau dah cuti,apakah akan baik-baik aja.. aku tunggu jawabannya bi lung

  6. Aduh… rada ngeri juga nih jika harus cesar.. selain senam hamil, apa saja terapi yang lain spy lancar melahirkan? Saya sedang hamil besar juga nie…

  7. Saran saya: ibu-ibu yg skrg sdg hamil besar, sudah 9 bulan, sering berlatih senam hamil saja. insya Allah tidak harus cesare koq… saya sendiri 2 anak lahir alami. Sekarang di usia 35 saya hamil yang ketiga, baru 4 bulan usia kandungan saya. Mohon doanya dari ibu2 semua…

  8. Jangan sampai dicesar. Selain biayanya lumayan mahal, harus menjaga jarak agar hamil kembali. Saya sendiri kelahiran anak pertama kena cesar. Sekarang sudah 3 tahun anak saya. Karena kata dokter harus lebih dari 3 tahun untuk hamil lagi, saya merasa ‘tersiksa’ karena si kakak ini sudah minta adik lagi. Suami juga sudah sangat ingin saya hamil lagi. Ada pendapat?

  9. Melahirkan alami itu nikmat. Bisa merasakan sakitnya melahirkan. Mohon doanya ya Bibi Lung, saya sedang hamil 7 bulan, anak kedua. Moga2 lancar. sehat ibu dan anaknya… terima kasih sebelumnya:-)

Tinggalkan komentar